PERTANIAN MODERN

Info Dunia Pertanian Terkini
Teknologi pertanian, agrobis, agro, agriculture, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, greenhouse, hidroponik, aquaponik, tanaman organik, budidaya tanaman, budidaya ternak, budidaya ikan, manfaat tanaman, obat herbal, dll.

Plastik Pertanian
Menyediakan: Polybag, Paranet (Shade Net), Mulsa Plastik, Plastik UV Greenhouse, Insect Net, Insect Screen, Karung Beras, Karung Laminasi, Karung Putih Polos, Karung Transparan, Karung Bagor (roll), Terpal Plastik, Plastik Geomembran, Selang Plastik, Tali Salaran (Tali Gawar), Plastik Sungkup, dll.
Hub. 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950 (SMS/Call/WA)

Media Tanam Hidroponik

Media Tanam Hidroponik - Hallo sahabat Pertanian Modern, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Media Tanam Hidroponik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Hidroponik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Media Tanam Hidroponik
link : Media Tanam Hidroponik

Baca juga


Media Tanam Hidroponik

Media tanam hidroponik adalah material atau bahan non tanah bersifat "Inert" yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media tanam hanya berfungsi sebagai penopang agar tanaman dapat berdiri tegak dan tidak mudah roboh. 
Media tanam "Inert" adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara seperti halnya tanah, media tanam harus steril dan tidak mengandung unsur organik.

Hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah tetapi memanfaatkan media Inert. media ini sudah diberi asupan unsur hara sesuai kebutuhan tanaman.

Beberapa persyaratan media tanam hidroponik adalah :

1. Tidak mempengaruhi larutan nutrisi : pH netral , ppm/EC kecil
2. Mempunyai pori pori yang baik, bisa menyimpan oksigen
3. Tidak menyumbat sistem pengairan

Beberapa media tanam yang direkomendasi oleh penulis :

A. Perlite dan Vermiculite.

Baik Perlite maupun Vermiculite memiliki fungsi yang sama, keduanya adalah lapisan mineral silica yang telah mengalami proses pemanasan pada suhu yang tinggi. Pemanasan tersebut telah mengakibatkan mineral mengalami pengembangan seperti pada jagung (pop corn). 

Perlite:  bahan yang steril porositas tinggi yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak dengan cepat serta mudah dikeringkan. 


Vermiculite digunakan untuk meningkatkan volume, drainase dan aerasi dari media perakaran.


Mana yang lebih bagus?
Keduanya sama-sama bagus dan lebih bagus lagi jika disatu padukan.
Perlite memiliki lebih banyak menyimpan nutrisi yg dibutuhkan tanaman serta drainase lebih baik. Sedangkan Vermiculite memiliki kelebihan pada kelembaban lebih baik dan dapat menahan lebih banyak kalium, kalsium dan magnesium



Semai dengan media Perlite + Vermiculite



B. Clay Pebble / Expanded Clay / Leca

LECA (Lightweight Expanded Clay Aggregate) atau disingkat menjadi Expanded Clay. Apabila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, LECA dapat diartikan kurang lebih sebagai Kerikil Tanah Liat Yang Memuai. 

Harap diperhatikan, anda jangan langsung berpikir tanah liat apa saja dapat dirubah menjadi Expanded Clay. Hal ini dikarenakan pembuatan Expanded Clay memerlukan tanah liat dengan komposisi khusus yang sudah ditetapkan. Selain itu pada Expanded Clay tidak boleh mengandung zat-zat yang berbahaya atau yang dapat mempengaruhi tanaman. Proses pembuatan Expanded Clay juga memerlukan suhu tinggi hingga 1.200 derajat celcius.

Dengan bentuk yang bulat, LECA adalah media tanam yang sangat  porous dan mampu menyediakan oksigen yang cukup bagi akar tanaman, pori pori pada LECA berfungsi untuk menyerap air nutrisi bagi tanaman dan LECA bisa dipakai berulang ulang sehingga menghemat media tanam.




C. Hydrocorn.

Hydrocorn merupakan produk clay pebble aggregates dengan bentuk tidak beraturan. Bentuk tidak beraturan dari media hidroponik ini berfungsi untuk memudahkan cengkraman akar pada media. Memiliki tingkat penyerapan air tinggi sehingga tidak mudah terapung sehingga juga cocok untuk Aquaculture. Tersedia dalam ukuran 8-16 mm.

Perbedaan dengan Hydro Clay Pebble adalah hydrocorn memiliki bentuk yang tidak beraturan berbentuk seperti jagung brondong (popcorn). Bentuk tidak beraturan ini bukannya tidak memiliki arti, bentuk ini memiliki fungsi khusus.

Selain itu hydrocorn juga memiliki lebih banyak pori dibandingkan hydro/hydroton. Pori ini berfungsi untuk menahan air sehingga cocok untuk aplikasi hidroponik yang membutuhkan banyak air.

Spesifikasi Hydrocorn dan fungsinya akan kami jelaskan di bawah ini:

Bentuk Tidak Beraturan. Bentuk media yang tidak beraturan ini mempermudah akar untuk mencengkeram permukaan media. Rambut akar akan bermunculan pada akar tanaman tersebut sehingga akan mempermudah penyerapan nutrisi maupun air.
Memiliki lebih banyak pori dibandingkan Hydro atau Hydroton. Dengan pori yang lebih banyak ini menyebabkan tingginya penyerapan air sehingga tidak mudah mengapung.

Sangat cocok untuk sistem hidroponik pasang surut (ebb and flow), sistem rakit apung (Deep Water Culture, DWC), dan sistem tetes (drip).  



Kelebihan Hydrocorn lainnya adalah:

1. Sangat terkenal di Eropa
2. Produk diimpor dari Belanda dan buatan Eropa
3. Memiliki sertifikasi RHP dari Belanda
4. Tidak mengandung logam berat, zat berbahaya maupun bibit penyakit (pathogen)
5. Dapat digunakan kembali (Reusable)
6. Menyediakan media yang aman dan stabil untuk pengakaran
7. Memiliki nilai CF (Conductivity Factor) alamiah yang rendah
8. Mempercepat pertumbuhan akar yang disebabkan banyaknya oksigen pada bagian akar
9. Dapat digunakan pada lapisan atas (topdress) tanah ataupun serabut kelapa (coco) untuk mencegah penguapan
10. Dapat dicampur langsung dengan tanah, serabut kelapa (coco) atau media non tanah lainnya untuk meningkatkan drainase air.


Hydrocorn dengan sertifikasi RHP



Hydrocorn untuk sistem tanam Organik : HydroCoco media hidroponik gabungan Hydrocorn Dengan Coir. Tentunya para pembaca sudah mengetahui manfaat dari Coconut Fibre (Coir) yang juga dikenal sebagai sabut kelapa.


Produk HydroCoco 60/40 dari Gold Label ini merupakan campuran 60% Hydrocorn berukuran 8 mm - 16 mm dengan 40% Coconut Fibre. Campuran untuk ini merupakan perpaduan yang sangat baik bagi tanaman hidroponik anda. 

Secara singkat, keuntungan dari media hidroponik Hydrocorn dengan bentuknya yang unik adalah menyediakan permukaan yang dapat dengan mudah dicengkram oleh akar serta menyediakan udara yang cukup untuk akar. Sedangkan keuntungan dari media hidroponik Coco Coir memudahkan pergerakan aksi kapiler air dan nutrisi sehingga mudah diserap akar. Media HydroCoco ini menggabungkan keunggulan dari dua macam media hydroponik menjadi satu!! Kombinasi dari dua media ini meningkatkan aksi kapiler, memacu pertumbuhan dari akar serta mengurangi frekuensi penambahan air apabila dibandingkan dengan hanya menggunakan clay pebble saja.

Mengapa menggunakan produk media hidroponik HydroCoco 60/40 dari Gold Label? 



Keunggulannya dapat dilihat berikut ini:

1. Menggunakan serabut kelapa (coconut fibre) berkualitas terbaik.
Serabut kelapa yang digunakan berasal dari pedalaman dan bukan dari tepi pantai. Hal ini dikarenakan serabut kelapa yang tumbuh di tepi pantai mengandung zat garam yang sangat tinggi yang tidak dapat berkurang walaupun telah dilakukan pencucian berulang kali. Dengan menggunakan kelapa yang berasal dari pedalaman, menjamin kadar garam pada serabut kelapa (coir) tidak akan tinggi.

2. Dipanggang menggunakan bahan bakar yang tidak mengandung logam berat (heavy metal) sehingga media ini tidak mengandung zat berbahaya yang dapat diserap tanaman.

3. Memiliki sertifikasi produk hortikultur RHP dari Belanda dan dinyatakan sebagai media dengan tingkat food-grade.

4. Media yang paling tepat untuk sistem hidroponik pasang surut (ebb and flow). Media ini juga cocok untuk sistem Wilma (Wilma System) dan  sistem lainnya dari IWS (Intelligent Watering System).

5. Meningkatkan pertumbuhan koloni bakteri menguntungkan mycorrhizae and trichoderma.


D. Akadama

Volcanic Akadama berasal dari batuan gunung berapi yang berongga berguna untuk menyimpan pupuk dan mengalirkan air sehingga tidak tergenang / sirkulasi.

Nama Akadama adalah dari bahasa Jepang " bola merah " , sejak jaman dulu sering dipakai sebagai media tanam tanaman unik dan bernilai jual tinggi seperti bonsai dan anggrek, tetapi sekarang ini media tersebut juga dipakai sebagai media Hidroponik khususnya tanaman buah seperti Melon, Cabe, Terong, Tomat.

Volcanic Akadama sangat dipuji oleh banyak penanam atau petani karena kemampuannya untuk menahan air dan nutrisi pupuk dan juga memberikan kerenikan (penyerapan) sehingga air dapat mengalir dengan baik dan tidak membusukkan akar / Aerasi.



E. Rockwool

Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.

Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.

Pada pertanian, rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Keungulan pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:

1. Ramah lingkungan
2. Tidak mengandung patogen penyebab penyakit
3. Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
4. Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
5. Dapat mengoptimalkan peran pupuk.


F. Sekam Bakar.

Salah satu media tanam yang banyak digunakan untuk berbagai macam tipe tanaman adalah sekam bakar. Sekam adalah kulit luar biji padi yang telah dilepas dan dibuat dari pembakaran tak sempurna atau pembakaran parsial sekam padi.  Sekam bakar atau arang sekam banyak digunakan karena media yang dihasilkan dengan campuran ini bersifat porus, sehingga air dapat mengalir dengan lancar.
Sekam bakar tidak membawa mikroorganisme patogen. Karena proses pembuatannya yang melalui pembakaran sehingga relatif steril.

Indonesia adalah sentral penghasil biji padi dan otamatis sekam bakar menjadi satu alternatif media tanam yang paling murah dan gampang di dapat.



G. Cocopeat

Cocopeat merupakan media tanam yang terbuat dari sabut kelapa yang telah dihancurkan hingga membentuk butiran-butiran halus. Cocopeat di klaim sebagai media yang memiliki daya serap tinggi, sehingga mampu menyimpan air dalam jumlah banyak. Cocopeat mampu menahan air hingga 73% atau 6-9 kali lipat dari volumenya. Oleh sebab itu, frekuensi  penyiraman pun dapat dilakukan dengan lebih jarang, sehingga lebih bisa menghemat air.

Cocopeat yang telah steril dapat langsung digunakan sebagai media tanam. Steril dalam arti disini adalah telah melalui beberapa kali perendaman dan pencucian dengan air, sehingga kadar asam, zat tanin (zat anti gizi), jamur, kadar klor yang tinggi, garam serta berbagai penyakit yang ada di dalam cocopeat mentah menjadi berkurang.




H. Spon / Busa




Sertifikasi RHP.

RHP ini berakar pada tahun 1950 yang merupakan pusat riset yang menerbitkan peraturan untuk pengunaan potting soil. Pusat riset ini bekerja sama dengan pemerintah Belanda dan para pengusaha yang bergerak di bidang ekstrasi bahan baku dan pengolahan untuk potting soil. Pada tahun 1975,kerja sama ini berujung dengan didirikannya Regeling HandelsPotgronden (RHP) yang artinya kurang lebih 'Peraturan Perdagangan Tanah Untuk Pot'. Pada tahun 1986, lembaga RHP ini diprivatisasi.


Tugas dari lembaga RHP ini adalah untuk memastikan bahwa semua produk yang telah mendapat sertifikasi RHP:

Aman. Mulai dari proses produksi hingga sampai ke tangan pengguna.

Bersih. Produk bebas dari organisme patogen dan hama (phytosanitary clean) penyebab penyakit.

Bebas Gulma. Semua produk dengan sertifikasi RHP bebas dari gulma.

Pusat Riset/Pengetahuan. Setiap produk telah melewati riset inovatif dikarenakan produk hortikultur yang akan disertifikasi akan menghadapi berbagai syarat kualitas yang telah ditentukan.

Jaminan kualitas (Quality Assurance). Media yang memiliki sertifikasi RHP telah melewati proses seleksi dengan peraturan yang sangat ketat.

Sertifikasi dari RHP ini telah diakui di segala penjuru dunia. Dapat para pembaca lihat, untuk mendapatkan sertifikasi RHP sangat sulit sehingga semua produk yang mendapatkan sertifikasinya sangat dipercaya oleh para pecinta hidroponik. 

Kami sarankan untuk menggunakan produk media hidroponik dengan sertifikasi RHP!














Demikianlah Artikel Media Tanam Hidroponik

Sekianlah artikel Media Tanam Hidroponik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Media Tanam Hidroponik dengan alamat link https://pertanianmodern99.blogspot.com/2016/12/media-tanam-hidroponik.html

0 Response to "Media Tanam Hidroponik"

Posting Komentar