Judul : 8 Sistem Hidroponik
link : 8 Sistem Hidroponik
8 Sistem Hidroponik
Metode sistem hidroponik didasarkan pada aliran nutrisi yang digunakan :
A. Sistem Non sirkulasi (Non Circulating System)
B. Sistem bersirkulasi (Re-Circulating System)
A. Sistem No Sirkulasi(Non Circulating System) :
1. Wick System
2. Flaoting / Rakit Apung
B. Sistem bersirkulasi (Re-Circulating System) :
4. Deep Flow Technique (DFT)
5. Ebb and Flow
6. Drip Irrigation
7. Dutch Bucket
8. Aeroponik
1. Wick System
Sistem paling sederhana, merupakan hidroponik dengan menggunakan sumbu untuk membantu tanaman dalam menyerap air nutrisi dari wadah tampung.
Sangat disarankan memakai aerator + air stone supaya pertumbuhan tanaman optimal dan cepat panen.
2. Floating / Rakit Apung
Tanaman di-apungkan kedalam cairan nutrisi dan memakai aerator + air stone supaya pertumbuhan tanaman optimal dan cepat panen.
3. Nutrient Film Technique (NFT)
Dr. Allen Cooper, Glasshouse Crops Research Station, Inggris.- akhir 1970-an
Merupakan suatu metode budidaya tanaman dengan dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, hara dan oksigen.
Pergerakan aliran air 2 liter per menit
( Sistem hidroponik urutan 2 paling efisien dan pertumbuhan tanaman optimal, sistem hiroponik terbaik urutan 1 adalah Aeroponik...lanjutkan baca... )
Keunggulan NFT :
A. Dapat dengan mudah mengendalikan daerah perakaran tanaman.
B. Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah.
C. Keseragaman nutrisi dengan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman.
D. Tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek. Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah.
E. Keseragaman nutrisi dsn tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman.
4. Deep Flow Technique - ( DFT )
Memanfaatkan air tergenang untuk mengairi akar tanaman
Kelebihan dari teknik hidroponik sistem DFT ini adalah pada saat aliran arus listrik padam maka larutan nutrisi tetap tersedia untuk tanaman, karena pada sistem ini kedalaman larutan nutrisinya mencapai kedalaman 6cm
Memakai kain flanel atau netpot khusus
Di Thailand budidaya melon hidroponik memakai sistem DRFT (Dynamic Root Floating Technique ), teknik DFT yang dimodifikasi khusus untuk tanaman melon.
5. Ebb and Flow (Sistem Pasang Surut)
Merupakan sistem yang membiarkan tanaman terendam akarnya sementara sistem ini menggunakan timer untuk menentukan waktu, kapan air akan menggenang.
Kelebihan Sistem Ebb & Flow (Pasang Surut)
A. Tanaman mendapat suplai air, oksigen, dan nutrisi secara periodik
B. Suplai oksigen lebih baik karena terbawa air pasang dan surut
Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukan penyiraman
C. Kualitas nutrisi dan pH air nutrisi lebih stabil, suhu lebih terkontrol
D. Hemat listrik : 1 hari 17x pasang surut selama 20 menit
E. Menggunakan media Clay pebble
DIY sistem EBB & Flow
6. Drip Irrigation
Merupakan teknik sederhana dimana hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang terus menerus.
Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran agar tanaman dapat langsung menyerapnya.
Sistem ini membutuhkan timer, sehingga penyiraman dilakukan secara otomatis.
Sistem Fertigasi
Fertigasi berasal dari dua kata “ Fertilization “ dan “Irrigation”, yaitu proses pemupukan dan pengairan terhadap tanaman secara bersamaan.
Fertigasi ini juga merupakan sistem pemeliharaan tanaman tanpa menggunakan tanah ( Soilless Culture Production System ).
Tujuan menggunakan sistem ini adalah untuk mencegah tanaman dari serangan penyakit akar seperti : Phytium, Fusarium, Rhizoctonia dan penyakit layu bakteri yang sering kali dialami pada budidaya tanaman di tanah.
7. Dutch Bucket
Pemberian larutan nutrisi secara tersirkulasi, jadi tidak ada air dan nutrisi yang terbuang. Membutuhkan media tanam yang tidak larut dalam air dan juga tidak menyumbat pompa serta tidak mempengaruhi kandungan nutrisi.
Cocok untuk tanaman / sayuran buah yang jangka panjang seperti Tomat, Terong, dll
8. Aeroponik
Sistem dengan pemberian hara berupa butiran kecil atau kabut, yang nantinya akan diserap oleh tanaman dan ini merupakan sistem terbaik (no 1 - no 2 NFT)
Pengabutan berasal dari penampungan yang disemprotkan menggunakan “ nozzle”.
Penyemprotan dilakukan berdasarkan timer, pada akar tanaman yang sengaja digantung.
Demikianlah Artikel 8 Sistem Hidroponik
Sekianlah artikel 8 Sistem Hidroponik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel 8 Sistem Hidroponik dengan alamat link https://pertanianmodern99.blogspot.com/2016/10/8-sistem-hidroponik.html
0 Response to "8 Sistem Hidroponik"
Posting Komentar